Kamis, 08 Januari 2015

Contoh Cerpen Bahasa Indonesia



BULU TANGKIS

Fahmi, Marisa, dan Friska adalah anak -anak Pak Ardi. Mereka keluarga yang harmonis. Bapak Ardi dan Bu Rahma mendidik anak -anaknya dengan sangat baik. Pada bulan Ramadhan mereka sering menghabiskan waktu sore untuk bermain bulu tangkis. Itu sudah menjadi rutinitas sehari- hari.
Bulu tangkis adalah alternatif bagi mereka untuk menjalin keharmonisan keluarga. Sore itu mereka bermain bulu tangkis dengan ditemani Bu Rahma. Saat Fahmi dan Marisa asyik bermain  angin bertiup kencang ke arah Fahmi. Marisa memukul bola dengan keras. Dan akhirnya, bolapun tersangkut di genting rumah.
“Yah, nyangkut deh!!!!”, Kata Fahmi
“Ya gimana lagi anginnya gede banget kok!”, Marisa menjawab.
“Kalau itu serahkan pada ayah”Kata Pak Ardi.
“Eh..eh..tunggu, biar aku coba ambil deh!”.”Aku ikut!!!”, Kata Fahmi dan Marisa dengan percaya diri.
Mereka mengambil bambu terpanjang dari tumpukan bambu.
“Lebih tinggi lagi Mi”, Marisa memberi petunjuk.
“Sudah pas belum Sa?, kok susah sih!!”, keluh Fahmi.
“Belum, aku aja deh kok gak bias-bisa”Kata Marisa.
Sementara mereka sibuk mengambil bola, Pak Ardi, Bu Rahma, dan Friska tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku mereka.
“Masih belum menyerah?”, Tanya Pak Ardi.
“Ya, kami menyerah”, Fahmi dan Marisa serentak dengn nada suara yang tergese-gesa.
“Sudah dibilangin ayah aja yang ambil, kalian masih terlalu pendek!”, Kata Bu Rahma.
Bola sudah jatuh, tapi Friska masih saja tertawa terbahak-bahak. Itu membuat permainan antara Fahmi dan Marisa menjadi bahan tertawaan bagi orang yang menonton. Dan bola sekali lagi tersangkut. Tapi kali ini di atap rumah orang, dan angin meniup jauh bola itu sampai ke atas.
Friska yang masih ketawa gara-gara tadi, tambah terbahak-bahak, sampai-sampai perutnya sakit. Serentak semua orang tertawa melihat Friska tertawa.
Tak lama kemudian sirena tanda buka puasa telah berbunyi. Bu Rahma sudah menyiapkan makanan buka puasa sejak tadi dengan dibantu Marisa dan Friska agar bisa bergabung bersama keluarganya.
Itulah keluarga yang indah. Keluarga yang hangat dan damai. Kebersamaan yang terjalin dalam keluarga itu terus berlangsung selamanya, karena kebersamaan itu penting dalam suatu keluarga, dan itulah yang terpenting dalam keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar