BULU TANGKIS
Fahmi, Marisa, dan Friska
adalah anak -anak Pak Ardi. Mereka keluarga yang harmonis. Bapak Ardi dan Bu
Rahma mendidik anak -anaknya dengan sangat baik. Pada bulan Ramadhan mereka
sering menghabiskan waktu sore untuk bermain bulu tangkis. Itu sudah menjadi
rutinitas sehari- hari.
Bulu tangkis adalah
alternatif bagi mereka untuk menjalin keharmonisan keluarga. Sore itu mereka
bermain bulu tangkis dengan ditemani Bu Rahma. Saat Fahmi dan Marisa asyik
bermain angin bertiup kencang ke arah
Fahmi. Marisa memukul bola dengan keras. Dan akhirnya, bolapun tersangkut di
genting rumah.
“Yah, nyangkut deh!!!!”,
Kata Fahmi
“Ya gimana lagi anginnya
gede banget kok!”, Marisa menjawab.
“Kalau itu serahkan pada
ayah”Kata Pak Ardi.
“Eh..eh..tunggu, biar aku
coba ambil deh!”.”Aku ikut!!!”, Kata Fahmi dan Marisa dengan percaya diri.
Mereka mengambil bambu
terpanjang dari tumpukan bambu.
“Lebih tinggi lagi Mi”,
Marisa memberi petunjuk.
“Sudah pas belum Sa?, kok
susah sih!!”, keluh Fahmi.
“Belum, aku aja deh kok
gak bias-bisa”Kata Marisa.
Sementara mereka sibuk
mengambil bola, Pak Ardi, Bu Rahma, dan Friska tertawa terbahak-bahak melihat
tingkah laku mereka.
“Masih belum menyerah?”,
Tanya Pak Ardi.
“Ya, kami menyerah”, Fahmi
dan Marisa serentak dengn nada suara yang tergese-gesa.
“Sudah dibilangin ayah aja
yang ambil, kalian masih terlalu pendek!”, Kata Bu Rahma.
Bola sudah jatuh, tapi
Friska masih saja tertawa terbahak-bahak. Itu membuat permainan antara Fahmi
dan Marisa menjadi bahan tertawaan bagi orang yang menonton. Dan bola sekali
lagi tersangkut. Tapi kali ini di atap rumah orang, dan angin meniup jauh bola
itu sampai ke atas.
Friska yang masih ketawa
gara-gara tadi, tambah terbahak-bahak, sampai-sampai perutnya sakit. Serentak
semua orang tertawa melihat Friska tertawa.
Tak lama kemudian sirena
tanda buka puasa telah berbunyi. Bu Rahma sudah menyiapkan makanan buka puasa
sejak tadi dengan dibantu Marisa dan Friska agar bisa bergabung bersama
keluarganya.
Itulah keluarga yang
indah. Keluarga yang hangat dan damai. Kebersamaan yang terjalin dalam keluarga
itu terus berlangsung selamanya, karena kebersamaan itu penting dalam suatu
keluarga, dan itulah yang terpenting dalam keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar