OH... ANAKKU!
Di sebuah rumah yang
selalu memancarkan kebencian,terdapat seorang ibu dan 2 anak laki-laki dan
perempuan. Ibu itu selalu menyiksa anak laki-lakinya,ia menganggap anak itu
sebagai pemecah hubungannya dengan suaminya. Disuatu hari karena tidak ada orang
dirumah,ia mengajak anaknya ke Mall.
Ibu :“Tunggu
disini jangan tidur,tetap duduk disini”,dengan suara keras.
Ana :”Jangan ibu kasihan dia”dengan suara rendah.
Ibu :”Biarkan saja dia”menghentak Ana.
Anak itupun tetap
duduk di jok belakang motor tanpa bergerak sedikitpun. Banyak orang memandangi
anak itu. Ibunya keasyikkan belanja sampai tak menghiraukan kalau diluar hujan.
Ana :(Menarik lengan baju ibu),”Bu hujan,kasihan
Adi!”.
Ibu :”Biar saja dia kahujanan”.
Ana :”Tapi siapa
yang akan mengurusnya jika dia sakit,aku ogah,Bu!,ngerepotin aja!”,dengan suara
agak keres untuk menyakinkan ibunya.
Ana tidak mungkin membiarkan
adiknya kehujanan. Sesampainya di parkiran,Adi sudah tertidur di jok depan
motor. Ibu membangunkannya sambil marah–marah.
Ibu :”Kenapa kau tidur di jok depanku?,sudah
kubilang jangan tidur!,kenapa?.
Adi :”Aku tidak
tidur,aku hanya terbaringdi jok depan ibu”,dengan suara lemas.
Ibu :”Itu kalau
tidak tidur apa namanya?”.
Adi :”Benar ,aku
melakukan itu karena aku tidak ingin saat ibu duduk di jok depan,baju ibu basah
karena jok itu basah terkena air hujan,makanya aku menutupinya dengan kepalaku.
Suasana rumah yang
semula ramai dengan suara ibu,tiba-tiba berubah menjadi sunyi sepi,hanya
terdengar suara gerimis hujan,dan petir-petir yang menggelegar.
Tetes air mata menetes
dari bola mata ibu,juga kedua anaknya.Langkah pelan ibu sambil mengucap nama
Adi.
Ibu :”Anakku...anakku...!,anakku Adi, kemari
nak,ayo peluk ibumu ini”.
Adi mendekat menuju ke
arah ibu dengan perasaan yang sangat senang.
Ana :”Akhirnya ibu sadar juga”.
Ibu memeluk Adi dengan
perasaan menyesal karena kenapa tidak dari dulu ia memeluk Adi,ia memeluk Adi
sambil berkata.
Ibu :”Maafkan ibu Adi!,maafkan ibu!
Adi :”Iya bu...,iya...iya...iya!”
Ibu :”Terima kasih Adi,sudah mau memaafkan
ibumu yang hina ini”.
Adi :”Tidak,ibu adalah ibu terbaik di dunia”.
Ibu :”Mulai hari ini anak ibu adalah Ana dan
Adi”.
Mulai hari itu
kehidupan di rumah itu berubah. Rumah itu penuh dengan kadamaian,dan canda tawa
yang memencarkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar