Kamis, 29 Januari 2015

PERBEDAAN CIRI-CIRI NOVEL TAHUN 20-an DAN NOVEL MODERN



PERBEDAAN CIRI-CIRI NOVEL TAHUN 20-an DAN NOVEL MODERN
A.      NOVEL TAHUN 20-an
Dilihat dari novel yang berjudul “SALAH ASUHAN”
Ciri-ciri novel tahun 20-an:
1.       Gaya bahasanya berupa perumpamaan atau peribahasa
2.       Masalah yang diambil adalah masalah adat, terutama adat kawin paksa.
Ditunjukkan pada kalimat:
Corrie merasa tidak mungkin menjalin hubungan dengan Hanafi karena perbedaan budaya di antara mereka. Corrie adalah peranakan Eropa, sedangkan Hanafi orang pribumi.
3.       Bercorak romantic/percintaan
Ditunjukan pada kalimat:
“Hanafi jatuh hati pada salah seorang gadis Eropa bernama Corrie. Corrie adala seorang gadis indo Perancis-Belanda. Hubungan keduanya memang akrab. Mereka suka mengobral berdua.”
“Di Jakarta, dia bertemu dengan Corrie, gadis yang selalu dirindukannya. Hanafi berusaha keras untuk memperoleh Corrie.”
4.      Bertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda
Ditunjukkan pada kalimat:
“Hanafi jatuh hati pada salah seorang gadis Eropa bernama Corrie. Corrie adala seorang gadis indo Perancis-Belanda. Hanafi mendapatkan nasihat dari ibunya. Ibunya membujuknya untuk menikahi wanita pribumi pilihan ibunya, Rapiah.”
5.      Pengarang memberi nasihat melalui cerita
6.      Berlatar kedaerahan
Novel berjudul “Salah Asuhan” ini berlatar belakang daerah Minangkabau.
7.      Menggunakan alur lurus
8.      Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang ketiga


B.      NOVEL MODERN
Dilihat dari novel yang berjudul “Perahu Kertas”
Ciri-ciri novel modern:
1.      Gaya bahasanya lugas
Menggunakan bahasa yang umum digunakan masyarakat.
2.      Menggunakan alur campuran/berbelit-belit
3.      Menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga
4.      Amanat cerita tidak diceritakan secara langsung
Amanat cerita disampaikan secara tidak langsung yaitu melalui adegan dalam cerita.
5.      Coraknya bermacam-macam
Novel “Perahu Kertas” bercorak percintaan, persahabatan, dll
6.      Masalah digunakan adalah masalah bebas
Novel “Perahu Kertas” ini menggunakan masalah percintaan dan tidak melibatkan masalah adat.
7.      Bersifat individual
8.      Berlatar budaya local

sumber : google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar